People say “Life Begin at 40..but for me..”

Kebanyakan orang selalu senang dibilang tampak lebih muda…Tapi buat saya, bertambahnya usia adalah sebuah fakta dan sebentuk rasa syukur. Orang bilang wajah saya menua its okay for me. Memang begitu, saya cuman nggak kebayang, akankah saya beneran sampai di usia tua itu? Karena umur kan nggak ada yang tau ya. Jadi kalo ada orang bilang eh udah punya anak? Saya bukannya seneng, tapi selalu bilang: “lhaaa saya udah tua”

Orang bilang “Life begin at 40…” Tapi sejujurnya, dag dig dug saya itu ketika menapaki usia 33 tahun. Ada sebuah ketakutan tersendiri atau kalau boleh dibilang itu adalah sebuah trauma, mama saya menjanda di usia 33 tahun, kala itu saya anak kecil berusia 12 tahun. Yang di hari meninggalnya bapak saya bahkan saya bisa tertawa. Tidak menangis. Tidak tahu harus berekspresi apa. Sementara mama saya pingsan bolak-balik. Dan saya baru bisa menangis beberapa tahun kemudian. Menghadapi hari-hari sulit dan bahagia tanpa bapak itu rasanya ada yang tak sempurna. Setiap masuk ramadhan, setiap lebaran, hari wisuda, di hari pernikahan, hari kelahiran anak saya, saat orang tua lain sekedar menengok anaknya tapi tidak ada yang melakukan itu pada saya. Saat anak lain sekedar ditemani saat pindahan rumah atau memperbaiki rumah, saya tidak. Melihat kakek yang bermain bersama cucunya saya bisa seketika baper luar biasa. But life must go on lah. Walau ada sisi hati yang tentu saja khawatir, takut, dengan apa yang terjadi esok hari. Enaknya itu sebenernya seolah hidup untuk hari ini aja. Begitu pula esoknya. Jadi kita lebih banyak bersyukur , diberi kesempatan untuk hidup lagi.

Kesedihan di masa lalu, kadang membuat hidup kita di masa kini jauh serba hati-hati. Takut ini, takut itu… Tapi kalau terus dirundung itu, hidup kita nggak maju-maju. Ada hal lain yang sebenernya justru bisa kita jadikan energi untuk bersyukur. Maksudnya jangan hanya melihat sisi sedihnya, coba cari sisi lainnya. Makanya orang sabar itu dibilang sabar ketika terjadi ujian / musibah pertama kalinya. Bukan setelah beberapa hari, karena kalau sudah beberapa hari berlalu, kita mungkin sudah lupa bagaimana rasanya.

Ya, melewati usia 33 tahun, saya cuman bisa berpasrah. Berdoa. Semoga diberikan umur yang barokah. Yang bermanfaat. dan Allah ridho… Itu lebih dari cukup.

Menua..Berkah di sisa usia..

aamiin